Lombok NTB- Rinjani 100, sebuah acara lari trail yang paling dinantikan di Indonesia, telah sukses menuntaskan perlombaan tahun 2024 dengan gemilang.
Event ini dikenal dengan trek indah dan menantang yang membentang di sekitar Gunung Rinjani, sebuah gunung berapi aktif yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dari tanggal 24 hingga 26 Mei 2024, para pelari dari berbagai kategori jarak berkumpul untuk menguji ketahanan dan keterampilan mereka dalam menaklukkan salah satu trek lari paling ekstrem di dunia.
Rinjani 100 pertama kali diselenggarakan untuk mempromosikan keindahan alam Gunung Rinjani sekaligus sebagai ajang olahraga yang menantang.
Sejak awal penyelenggaraannya, event ini telah menarik perhatian para pelari trail dari seluruh dunia karena kombinasi antara keindahan alam dan kesulitan teknis treknya.
Pada tahun 2024, Rinjani 100 menawarkan beberapa kategori lomba, yaitu:
- 27 KM
- 36 KM
- 60 KM
- 100 KM
- 162 KM
Setiap kategori memiliki tantangan dan pesona tersendiri, namun kategori 36 KM menjadi yang paling favorit karena jaraknya yang tidak terlalu jauh namun memiliki medan yang sangat menantang.
Baca juga Menyusuri Jalur Pendakian Torean Ekspedisi Puncak Rinjani
Setiap kategori dalam Rinjani 100 menawarkan tantangan yang unik:
- 27 KM dan 36 KM, Trek ini cocok untuk pelari yang ingin merasakan keindahan dan tantangan Rinjani tanpa harus menempuh jarak yang terlalu jauh. Kategori ini tetap menawarkan pemandangan yang spektakuler dan medan yang cukup teknis.
- 60 KM, Kategori ini mulai memasuki zona pelari ultra dengan trek yang lebih panjang dan menantang, melewati berbagai tipe medan dari hutan tropis hingga savana.
- 100 KM, Kategori ini untuk pelari ultra yang sudah berpengalaman, dengan trek yang sangat panjang dan medan yang lebih kompleks.
- 162 KM, Kategori terberat dan paling menantang, hanya diikuti oleh pelari yang benar-benar siap secara fisik dan mental. Dalam Rinjani 100 2024, hanya ada finisher dari kategori putra untuk jarak ini, menunjukkan betapa sulitnya tantangan yang dihadapi.
Rinjani 100 dikenal karena medan teknisnya yang menantang dan panorama alam yang memukau. Para pelari akan melewati berbagai tipe medan, termasuk:
- Hutan Tropis, Medan yang teduh namun penuh dengan akar pohon dan lintasan yang sempit.
- Savana, Area terbuka yang luas dengan pemandangan yang indah namun bisa sangat panas di siang hari.
- Bebatuan, Trek berbatu yang memerlukan teknik dan konsentrasi tinggi.
Karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi, panitia Rinjani 100 menetapkan persyaratan khusus bagi peserta kategori 162 KM.
Pelari harus memiliki pengalaman dan persiapan yang memadai untuk menghadapi tantangan yang lebih berat dibanding kategori lainnya. Trek ini didominasi oleh tanjakan dan penurunan yang ekstrem serta medan berbatu yang sangat teknis.
Pengalaman yang didapatkan oleh para pelari dalam Rinjani 100 tidak hanya tentang menyelesaikan perlombaan, tetapi juga tentang menikmati keindahan alam Gunung Rinjani.
Baca juga Tiga Pantai Pink di Lombok Keindahan Tersembunyi di Desa Sekaroh
Banyak pelari yang merasakan kepuasan tersendiri saat berhasil menaklukkan trek ini, meskipun tantangannya sangat berat.
- Dian R. Sukmara, race director Rinjani 100, menyatakan bahwa trek 36 KM menjadi favorit karena menawarkan pemandangan yang indah dengan medan yang menantang.
- Maul, salah satu pelari kategori 60 KM, menggambarkan pengalamannya sebagai sangat menantang namun memuaskan.
- Pemegang rekor 36 KM dari Swiss, juga mengungkapkan kebahagiaannya saat mendapatkan cuaca yang bagus, meskipun trek menuju puncak sangat teknis dan menantang.
- Agug ketioso salah satu pelari asal Indonesia juga mengungkapkan dalam akun instagramnya (28/05/2024), Tahun depan diulang lagi? Atau upgrade kategori? Atau kemping ceria aja mancing di danau yangg super indah dan mandi di sungai kebun jeruk Torean?
Keunikan Rinjani 100 terletak pada kombinasi antara tantangan teknis dan keindahan alam. Setiap kilometer dari trek ini menawarkan pengalaman yang berbeda, dari hutan tropis yang rimbun hingga puncak berbatua yang curam.
Para pelari tidak hanya dituntut untuk memiliki ketahanan fisik yang kuat, tetapi juga keterampilan teknis yang tinggi untuk menaklukkan berbagai rintangan di sepanjang trek.